STUDI DESKRIPTIF FAKTOR RISIKO PENULARAN PENYAKIT SIFILIS PADA REMAJA DI KLINIK GRIYA LENTERA PKBI (PERKUMPULAN KELUARGA BERENCANA INDONESIA) YOGYAKARTA 2017

OKTAVIANI, DANITRI ASTUTI (2017) STUDI DESKRIPTIF FAKTOR RISIKO PENULARAN PENYAKIT SIFILIS PADA REMAJA DI KLINIK GRIYA LENTERA PKBI (PERKUMPULAN KELUARGA BERENCANA INDONESIA) YOGYAKARTA 2017. Skripsi thesis, STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (DANITRI ASTUTI OKTAVIANI)
HALAMAN JUDUL.pdf

Download (3MB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 1.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
[img] Text
BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (324kB) | Request a copy
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (954kB) | Preview

Abstract

DANITRI ASTUTI OKTAVIANI. “Studi Deskripti Risiko Penularan Penyakit Sifilis Pada Remaja di Klinik Griya Lentera PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) Yogyakarta 2017”. Latar Belakang: Pengetahuan di bidang kesehatan ditemukan diagnosa penyakit kelamin yang disebut Infeksi Menular Seksual (IMS). BPS 2014 kejadian remaja sifilis di Indonesia mencapai 42 juta jiwa atau 19,34 % dari populasi remaja di Indonesia. Studi pendahuluan berdasarkan jumlah kunjungan di Klinik Griya Lentera PKBI dalam setahun terdapat 99 orang remaja perempuan dan 103 orang remaja laki-laki yang mengalami IMS dengan rentang usia 15-19 tahun.. Tujuan: Mengetahui distribusi frekuensi faktor risiko penularan penyakit sifilis pada remaja di Klinik Griya Lentera PKBI Yogyakarta 2017. Metode: Penelitian ini menggunakan deskriptif dengan metode survei. Populasi pada penelitian ini adalah remaja yang memiliki riwayat penyakit sifilis di Klinik Griya Lentera PKBI sebanyak 99 orang. Sampel 30 orang, teknik sampling dengan purposive sampling. Alat ukur penelitian adalah kuesioner. Analisis data menggunakan tabel distribusi frekuensi. Hasil: Hasil univariat transfusi darah sebanyak 23 orang (76.7%), status HIV sebanyak 26 orang (86.7%) mengalami HIV positif, penggunaan kondom 30 orang (100%), penggunaan napza suntik sebanyak 27 orang (90%), konsumsi alkohol sebanyak 14 orang (46.7%) pada level sedang, dan pengetahuan yang cukup sebanyak 17 orang (56.7%). Kesimpulan: Distribusi frekuensi faktor risiko penularan penyakit sifilis menempatkan faktor risiko penggunaan kondom yang tidak aman sebagai faktor risiko tertinggi yang disusul oleh status HIV positif responden, serta faktor risiko karena penggunaan konsumsi alkohol. Saran: Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penularan penyakit sifilis. Kata kunci : Remaja + penyakit sifilis + penularan + faktor risiko 86 hal + 8 lampiran + 2 skema Kepustakaan: 56, 2007-2016

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Remaja; penyakit sifilis; penularan; faktor risiko
Subjects: 600 Teknologi > 610 Ilmu Kedokteran > 614 Kesehatan Masyarakat > 614.5 Timbulnya, Penyebaran dan Pengawasan Penyakit Tertentu
Divisions: Prodi Sarjana Keperawatan
Depositing User: Yohana Adriani, A.Md
Date Deposited: 23 Sep 2019 07:06
Last Modified: 23 Sep 2019 07:06
URI: http://repo.stikesbethesda.ac.id/id/eprint/318

Actions (login required)

View Item View Item