CHIKITA, IMELDA GRACE (2024) CASE REPORT: PENGARUH TERAPI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT YERI PADA PASIEN FRAKTUR EKSTREMITAS YANG SUDAH MENDAPATKAN PEMASANGAN BALUT BIDAI DI INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA 2024. Karya Ilmiah Akhir thesis, STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta.
Text (IMELDA GRACE CHIKITA)
NASKAH PUBLIKASI.pdf Download (486kB) |
|
Text (IMELDA GRACE CHIKITA)
HALAMAN DEPAN.pdf Download (724kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (120kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (543kB) | Request a copy |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (128kB) | Request a copy |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (138kB) | Request a copy |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (98kB) |
Abstract
Latar Belakang: Fraktur merupakan salah satu masalah yang sering muncul di IGD. Fraktur mengakibatkan penderitanya mengalami gangguan fisiologis maupun psikologis yang dapat menimbulkan respon berupa nyeri. Tujuan: Mengetahui pengaruh intervensi terapi napas dalam terhadap tingkat nyeri pada pasien fraktur ekstremitas yang sudah mendapatkan pemasangan balut bidai di IGD Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta 2024. Metode: Metode penelitian ini adalah pre-post test intervensi terapi napas dalam terhadap tingkat nyeri pada pasien fraktur ekstremitas yang sudah mendapatkan pemasangan balut bidai di IGD Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta 2024. Hasil: Intervensi napas dalam sebanyak dua kali dengan waktu 2 menit sebanyak 10 kali dengan istirahat singkat setiap lima kali intervensi menunjukan terdapat perubahan pada skala nyeri. Kesimpulan: Peneliti menyimpulkan teknik napas dalam dianggap kurang efektif jika digunakan untuk mengatasi kategori nyeri berat. Pernapasan menjadi lebih cepat, sulit dan dangkal ketika merasakan sakit sehingga menyebabkan diagfragma berkontrakasi. Nyeri berat yang dipengaruhi oleh mediator nyeri lebih efektif diblokir atau diubah dengan terapi farmakologis yang bekerja langsung pada reseptor nyeri sedangkan terapi non-farmakologis tidak secara langsung mempengaruhi reseptor nyeri pada kasus nyeri berat. Namun, terapi non-farmakologis tetap dapat dilakukan sebagai pendamping farmakologis dalam pengelolaan nyeri. Kata kunci: Teknik Relaksasi Napas Dalam, Pemasangan Bidai, Tingkat Nyeri
Item Type: | Thesis (Karya Ilmiah Akhir) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Teknik Relaksasi Napas Dalam, Pemasangan Bidai, Tingkat Nyeri |
Subjects: | 600 Teknologi 600 Teknologi > 610 Ilmu Kedokteran 600 Teknologi > 610 Ilmu Kedokteran > 615 Farmakologi & Ilmu Terapi 600 Teknologi > 610 Ilmu Kedokteran > 615 Farmakologi & Ilmu Terapi > 615.8 Terapi Fisik dan Lain-Lain Terapi |
Divisions: | Prodi Pendidikan Profesi NERS |
Depositing User: | Niken R. Kusumadewi |
Date Deposited: | 21 Jan 2025 04:26 |
Last Modified: | 21 Jan 2025 04:26 |
URI: | http://repo.stikesbethesda.ac.id/id/eprint/3960 |
Actions (login required)
View Item |