CASE REPORT: PENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK INSTRUMENTAL WAIGTHLESS DENGAN KOMPRES DINGIN TERHADAP NYERI PASIEN FRAKTUR TERTUTUP DI INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA

LEFMANUT, BELANDINA FEBRIANI (2024) CASE REPORT: PENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK INSTRUMENTAL WAIGTHLESS DENGAN KOMPRES DINGIN TERHADAP NYERI PASIEN FRAKTUR TERTUTUP DI INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA. Karya Ilmiah Akhir thesis, STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta.

	Text (BELANDINA FEBRIANI LEFMANUT) NASKAH PUBLIKASI.pdf Download (1MB)
	Text (BELANDINA FEBRIANI LEFMANUT) HALAMAN DEPAN.pdf Download (1MB)
	Text BAB I.pdf Download (482kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (666kB) | Request a copy
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (535kB) | Request a copy
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (462kB) | Request a copy
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (479kB)

Abstract

Latar Belakang: Fraktur merupakan ancaman potensial maupun aktual terhadap integritas seseorang. World Health Organization (WHO) tahun 2022 mengungkapkan bahwa prevalensi fraktur di dunia yaitu 440 juta orang. Laki-laki memiliki insiden yang lebih tinggi dibandingkan perempuan. Kebanyakan kasus fraktur berkaitan dengan kecelakaan lalu lintas, cedera olahraga, jatuh dan penyerangan. Manifestasi dari fraktur mengakibatkan gangguan fisiologis pada sesorang salah satunya respon berupa nyeri. Nyeri yang hebat dapat mengancam jiwa dimana nyeri akan mempengarauhi sistem simpatik dan dapat terjadi syok kardiogenik. Penangan nyeri pasien fraktur dapat dilakukan secara farmakologis dan non farmakologis. Penatalaksanaan non farmakologis dapat dilakukan pemberian terapi musik intrumental waigthless maupun kompres dingin. Tujuan: Mampu menganalisis serta mengetahui pengaruh terapi musik intrumental waigthless dan kompres dingin pada nyeri fraktur tertutup di ruang IGD RS Bethesda Yogyakarta. Hasil: Masalah yang muncul pada pasien Bp D adalah nyeri akut. Pemberian Terapi musik instrmental waightless dengan kompres dingin diberikan ke pasien untuk meredahkan nyeri pasien. Sebelum pemberian intervensi skala nyeri 6 dilakukan selama 20 menit dengan pre-tes, intra, post-tes. Skala nyeri mengalami penurunan dengan nilai rata-rata 5,5 dengan nilai post-tes skala nyeri 5. Kesimpulan: Pemberian intervensi dilakukan selama 20 menit dengan menunjukan skala data hasil akhir akhir yaitu efektif dalam menurunkan skala nyeri dengan penurunan sebanyak 1. Kata Kunci: Fraktur , Terapi musik, Kompres Dingin

Actions (login required)

View Item