PERILAKU PENCARIAN KESEHATAN PASIEN DENGAN LIFE- TRHEATENING ILLNESS DI WAINGAPU: STUDI KUALITATIF

Christina Yeni Kustanti, - and Katarina Malo Nono, - (2018) PERILAKU PENCARIAN KESEHATAN PASIEN DENGAN LIFE- TRHEATENING ILLNESS DI WAINGAPU: STUDI KUALITATIF. In: IONAC "Cancer Care: Excellence, Innovation and Collaboration". IONAC, Bali.

[img]
Preview
Text (Artikel)
PERILAKU PENCARIAN KESEHATAN PASIEN DENGAN LIFE- TRHEATENING ILLNESS DI WAINGAPU STUDI KUALITATIF.pdf

Download (294kB) | Preview

Abstract

Latar Belakang: World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa kanker, diabetes, kardiovaskuler, paru kronis, serta penyakit-penyakit yang mengancam jiwa lainnya merupakan golongan penyakit tidak menular dengan angka kejadian tinggi yang banyak menyebabkan kecacatan dan kematian. Kelompok penyakit ini juga ditemukan makin meningkat di Waingapu. Banyaknya penyakit di Waingapu kemungkinan berhubungan keadaan sanitasi-kebersihan perorangan, lingkungan yang buruk, dan rendahnya pengetahuan tentang penyakit. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk menggali perilaku pencarian kesehatan pasien dengan life-threatening illness di Waingapu Sumba-Timur. Metode: Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif-fenomenologi yaitu untuk menggambarkan perilaku pencarian kesehatan pasien dengan life-threatening illness. Pengumpulan data menggunakan in-depth interview pada informan pasien dengan penyakit-penyakit yang mengancam jiwa dan trianggulasi sumber dilakukan dengan melakukan wawancara pada dokter, perawat, serta tokoh masyarakat. Analisis data yang digunakan adalah thematic content analyse Hasil: Dari hasil wawancara terhadap enam partisipan didapatkan 235 kode, kemudian dari kode tersebut didapatkan 13 kategori dan 4 tema. Tema yang muncul adalah bahwa partisipan menganggap sehat dan sakit adalah dua sisi yang saling berseberangan sehingga kondisi parah merupakan indikator utama keputusan untuk mencari bantuan kesehatan. Hal tersebut berhubungan dengan tema kedua yaitu bahwa keputusan pengobatan didasarkan pada persepsi diri atas kondisi sakit dan pengalaman sakit sebelumnya. Faktor ekonomi juga dapat menjadi alasan atas keputusan pencarian pertolongan kesehatan (tema ketiga). Sebagai tema keempat adalah persepsi informan atas pelayanan kesehatan di Waingapu yang dianggap sudah baik. Kesimpulan: Dari keenam partisipan dalam penelitian ini didapatkan bahwa sehat-sakit adalah dua sisi yang sangat berbeda, kondisi sehat-sakit tergantung pada persepsi diri dan pengalaman sakit sebelumnya, keputusan pencarian kesehatan dipengaruhi oleh faktor ekonomi, dan pelayanan kesehatan di Waingapu dianggap sudah baik. Implikasi Keperawatan: Kepercayaan masyarakat terhadap pusat layanan kesehatan sangat besar meskipun mereka masih menganggap bantuan alternatif adalah pilihan pertama di saat sakit. Pemahaman tentang sehat dan sakit masih didasarkan pada persepsi diri yaitu sejauhmana seseorang mampu melakukan aktifitas sehari-hari atau tidak. Promosi kesehatan perlu terus dilakukan kepada masyarakat terutama di Waingapu untuk lebih mengedepankan bantuan dari pusat pelayanan kesehatan daripada sekedar persepsi diri. Masyarakat juga perlu dikenalkan akan resiko dari self-medication. Kata kunci: perilaku pencarian kesehatan, life-threatening illness

Item Type: Book Section
Subjects: 600 Teknologi > 610 Ilmu Kedokteran > 610.7 Pendidikan, Penelitian, Perawatan, Topik-Topik berkaitan
Depositing User: Krisno Tri Prasetyo
Date Deposited: 28 Aug 2019 09:04
Last Modified: 02 Jul 2020 12:34
URI: http://repo.stikesbethesda.ac.id/id/eprint/75

Actions (login required)

View Item View Item