TERAPI MUSIK LULLABY TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT NYERI PADA BAYI DENGAN POST OPERASI LAPARATOMI REDUKSI INTUSUSEPSI DI RUANG PICU NICU RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA TAHUN 2022 : STUDI KASUS

WELERUBUN, SUSANA VELA (2022) TERAPI MUSIK LULLABY TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT NYERI PADA BAYI DENGAN POST OPERASI LAPARATOMI REDUKSI INTUSUSEPSI DI RUANG PICU NICU RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA TAHUN 2022 : STUDI KASUS. Karya Tulis Ilmiah thesis, STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta.

Preview	Text (SUSANA VELA WELERUBUN) HALAMAN DEPAN.pdf Download (742kB) | Preview
	Text ISI.pdf Restricted to Registered users only Download (637kB) | Request a copy
Preview	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (336kB) | Preview

Abstract

SUSANA VELA WELERUBUN. “Terapi Musik Lullaby Terhadap Perubahan Tingkat Nyeri Pada Bayi Dengan Post Operasi Laparatomi Reduksi Intususepsi Di Ruang PICU NICU Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Tahun 2022 : Studi Kasus” Latar Belakang: Intusepsi atau Invaginasi adalah suatu keadaan dimana segmen usus masuk kedalam segmen lainya yang memerlukan tindakan pembedahan sebagai penanganan paling akhir. Pembedahan sendiri dapat menyebabkan nyeri. Nyeri ialah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan terkait dengan kerusakan jaringan. Salah satu intervensi keperawatan untuk mengurangi nyeri adalah terapi musik. Gejala Utama: Pada pasien didapatkan gejala mual muntah, menangis, feses bercampur darah, distensi abdomen dan tindakan reduksi hidrostatik tidak berhasil sehingga dilakukan pembedahan. Setelah pembedahan didapatkan skala nyeri 6 (nyeri sedang) diukur menggunakan FLACC. Intervensi: Dilakukan terapi musik lullaby selama 3 hari diberikan satu kali sehari dengan durasi 15 menit. Hasil: selama 3 hari pemberian intervensi didapatkan terapi musik lullaby bisa menurunkan skala nyeri 6 (nyeri sedang) menjadi skala nyeri 3 (nyeri ringan). Kesimpulan: Terapi musik lullaby dapat membantu menurunkan tingkat nyeri pasien post operasi. Kata Kunci : Intususepsi-Nyeri-Terapi Musik + xii + 41 halaman + 3 tabel 1 skema + 2 lampiran Kepustakaan: 12, 2013 – 2022

Actions (login required)

View Item